[Buku] Hello Jadoo Jilid 1 - Lee Vin

hello jadoo, lee vin, komik korea
Sinopsis
Jadoo, anak usil yang suka menjahili adiknya dan nggak mau kalah dengan teman-teman sekelasnya. Ada saja ulah Jadoo yang membuat mamanya yang galak kesal. Belum lagi kebiasaannya yang suka berantem dengan Mimi dan mengganggu Egi, kedua adiknya. Pokoknya, setiap hari ada saja “kerusuhan” yang terjadi di rumah dan sekolah Jadoo.
***

Sebenarnya, aku bukan pecinta komik. Tapi, tidak bisa dikatakan benci juga, sih. Alasan kenapa aku menghindari baca komik adalah karena harus fokus pada dua hal saat membaca. Tulisan serta gambar. Nah, jadinya aku kan bingung, ini urutannya bagaimana? Sedangkan kalau baca buku biasa (tanpa gambar), aku bebas mengimajinasikan setiap adegan cerita. Dan yang terakhir disebutkan itu jauh lebih menyenangkan untuku.

Etapi, saat mendatangi salah satu stand di IBF Malang beberapa bulan lalu, entah kenapa aku kok pengen beli buku komik berjudul Jadoo. Selain karena tulisan “Komik Korea terlaris sepanjang sejarah bla bla bla” yang ada di cover (perhatikan kata yang bold), harga buku tersebut turut menggiurkan. 5 ribu rupiah saja, Mbooook. Berhubung dua jilid, jadi 10 ribu. Tanpa  berpikir lama, aku pun langsung membelinya.

Saat membaca buku Hello Jadoo, aku seperti dilempar pada masa kecil. Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, aku membayangkan Jadoo itu sebagai kakak tertuaku yang sama-sama perempuan. Ya, meskipun Mbakku tidak seusil Jadoo, sih.

Menurut pengakuan di awal buku, Hello Jadoo terinspirasi dari masa kecil si penulis. Jadi, Jadoo dalam komik tak lain adalah penulis itu sendiri. Pada jilid 1, ada 14 bagian yang merupakan cerita random a.k.a disesuaikan dengan ingatan penulis. Dimulai dengan “Papan Kegiatan” yang berisi rencana Jadoo selama libur musim panas.

Urutan kegiatan di papan tersebut: bangun tidur, olahraga, sarapan, belajar mengerjakan PR, makan siang, terus sorenya main, dilanjutkan dengan melakukan hobi, menonton TV hingga tiba makan malam, dan kembali tidur. Duh, rinci banget, ya. Hasilnya, bagaimana? GAGAL! Haha. Jadi ingat diri sendiri. Ya, mirip-miriplah, sering bikin planning ini itu, tapi berakhir dengan kegagalan.

Bagian 2 menceritakan tentang ehm. .anu. .ehm. . .itu. . .ehm, pup. Susah amat ya, ngetiknya. Hehe. Ceritanya, di sekolah Jadoo tuh ada pemeriksaan feses. Dan, Jadoo lupa membawa fesesnya saat hari terakhir pengumpulan. Tanpa pengampunan, ia beserta kawan-kawan yang juga tidak membawa kantong feses dari rumah, disuruh pergi ke toilet. Pastinya tahulah, di toilet mereka mau ngapain. #JanganMembayangkan!

Pertemuan di toilet karena lupa tidak membawa feses dari rumah, menjadi hal yang sangat diingat oleh Jadoo dan kawan-kawan. Jadi, kalau mereka ketemu, maka yang terpikir adalah “Dia kan anak yang nggak ngumpulin kangtong feses.” Ngenes banget, yaaakk.

Dan bagi Jadoo, cerita dengan pup tidak hanya soal itu. Melainkan di tiap kegiatannya, baik saat bermain, atau saat melarikan diri dari Mama, ia justru pergi ke tempat yang ada pupnya. Parahnya lagi, saat SMP Jadoo pernah jadi ketua relawan pengumpulan pup yang membuatnya dipanggil Ketua Tinja.

Bagian 3 berjudul “Pekan Olahraga Di Musim Semi” yang mana tidak menampilkan pertandingan olahraga saja. Tapi, ada penampilan tari juga. Jadoo terpilih menjadi tim tari. Ia beserta teman-tean sekelasnya berniat mempersembahkan tarian topeng. Di sini, nasib Jadoo double ngenes. Salah satu gerakan tari mereka adalah menjatuhkan diri. Bisa kebayanglah bagaimana sakitnya. Apalagi si ketua tim malah menilai ekspresi Jadoo saat jatuh kurang ekpresif, jadinya disuruh berulang-ulang.

Ngenes kedua, pada hari H Jadoo bangga menggunakan topeng buatannya sendiri yang ternyata berat dan masih berbau cat. Bukannya sempurna, penampilan Jadoo malah tidak karuan dengan memakai topeng tersebut. Di akhir penampilan, ini nih klimaks dari penderitaan Jadoo, terdengar suara “Tuuuuuut” dari arahnya. lol

Untuk bagian selanjutnya, Jadoo bercerita tentang kegiatan saat natal. Terus dilanjutkan dengan menolong tetangga yang membutuhkan. Dalam bagian menolong ini, Jadoo dan kawan-kawannya mengumpulkan dana untuk membantu kakak-kakak penjual majalah di gerbang sekolah. Di sini, tergambar bagaimana kepedulian mereka terhadap orang yang membutuhkan.

Di bagian yang lain, Jadoo bercerita tentang pertarungan dengan mamanya. Ia menganggap Mama lebih menyayangi adik-adiknya Mimi dan Egi. Saat itu, Egi dan Jadoo bermain di rumah, sedangkan Mama keluar bersama Mimi. Ada peristiwa di mana Jadoo asyik dengan kegiatan menggambarnya, tanpa tahu bahwa adik bungsunya “Egi” pergi keluar rumah.

Ketika Mama pulang, Jadoo baru menyadari Egi tidak ada di rumah. Jadoo melihat kesedihan mamanya dan berfikir seandainya ia yang menghilang, apakah Mama akan sesedih saat Egi hilang? Hal itu pun terjawab saat keluarganya bermain di sebuah taman. Jadoo menghilang dan saat ditemukan, ia melihat bagaimana mamanya menangis.

Sebenarnya, apa yang dipikirkan Jadoo itu sempat terlintas di kepalaku juga. Ya, semacam kecemburuan pada adik. Selalu merasa bahwa orangtua lebih mementingkan adik. Padahal, kalau mau mengaca aku kan anak kedua. Lah, bagaimana kalau jadi anak tertua? Bisa berkali-lipat cemburunya, sama seperti Jadoo. Begitulah anak kecil. Selalu merasa bahwa jika ada yang salah, maka sasaran kemarahan adalah sang kakak. Dan adik berada di posisi selalu benar. Pernah mengalaminya juga?

Di Hello Jadoo jilid 1 ini diceritakan juga mengenai liburan Jadoo ke rumah neneknya. Serta tingkah seorang teman yang suka menjaili Jadoo padahal sebenarnya suka. Cerita lain yakni mengenai kado seperti apa yang sudah disiapkan Jadoo dan adik-adiknya di hari orangtua. Jadoo juga berbagi kisah tentang kondisi keluarga mereka saat ditinggal Mama dalam seminggu, serta bagaimana perkelahian yang pernah dijalani Jadoo dengan “Mimi” adiknya.


Ah, Jadoo memang tak ubahnya anak kecil lainnya. Ya, mungkin 11-10 lah dengan masa kecil kita. Yang membedakan masa lalu Jadoo dengan kita (anak Indonesia), paling karena ia tinggal di Korea yang bisa merasakan hidup di 4 musim (dingin, panas, semi, dan gugur), sedangkan kita hanya 2 musim (hujan dan kemarau).

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungannya. ^_^
Dan mohon maaf untuk komentar yang menyertakan link akan dihapus.