[Buku] Tidak Ada New York Hari Ini - M Aan Mansyur

tidak ada new york hari ini, m aan mansyur, review buku, puisi
Judul: Tidak Ada New York Hari Ini
Penulis: M Aan Mansyur
Tebal: 120 halaman
Terbit: Cetakan keempat, Mei 2016
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-2723-5

Waktu AADC? 2 masih tayang di bioskop, aku tak begitu hasrat untuk menontonnya. Tapi, bukan berarti aku tidak mengikuti perkembangan beritanya, loh, ya. Diam-diam aku mengintai para blogger yang membuat review filmnya. Bahkan, berharapnya dapat yang spoiler. LoL

Dari beberapa review yang aku baca itu, terdapat puisi yang boleh dibilang ngenak banget, menghujam jantung. LEBAY! Sebagian ada yang memberikan informasi bahwa puisi dalam film AADC? 2 dibuat oleh penulis bernama Aan Mansyur. Ok, tugasku selanjutnya adalah kepoin siapa penulis yang dimaksud. Dan yang aku dapati adalah ia menulis buku yang berjudul Tidak Ada New York Hari Ini. Lah, puisi itu kan ada di film, yang mana kutipan terknalnya “Kau yang panas di kening. Kau yang dingin di kenang.” (halaman 10)

Tidak boleh tidak, aku harus membaca buku tersebut.  Ya, meskipun gak ngebet banget, sih. Dan sewaktu ke Gramedia dengan niat membeli buku AKU karya Sjuman Djaya, eih, kok ya buku itu berdampingan dengan Tidak Ada New York Hari Ini. Jadilah, sekali datang dua buku langsung dibawa pulang saja. (Entah, kenapa waktu itu pengen nyari buku AKU yang asli, semacam ingin menghapus kesalahan. Sebelumnya, aku pernah beli yang bajakan karena mengira kalau buku tersebut tidak diproduksi lagi).


Sebelum membaca keseluruhan isi buku Tidak Ada New York Hari Ini, aku sempat melihat-lihat sekilas. Terus terang ada rasa kecewa, karena banyak fotonya. Kalaulah ini memang konsep dari buku tersebut karena berhubungan dengan karakter Rangga di AADC? 2, aku termasuk yang tidak menyukainya. Kenapa fotonya bisa sebanyak itu? Apa harus, fotonya berukuran dua halaman penuh? Mendingkan diisi puisi yang lebih banyak. :(

Terlepas dari kekecewan di atas, aku masih menikmati puisi-puisinya. Ya, meskipun ada sebagian yang aku gak ngerti maksudnya. LoL. Puisinya tentang apa? Biasalah C.I.N.T.A dengan berbagai ornamennya, kehilangan, kerinduan, kegalauan, de ka ka. Beberapa ada juga yang menyoal tentang puisi.

Kalau aku gak salah hitung, terdapat 31 puisi dalam buku yang terinspirasi dari skenario AADC? 2 ini. Dan berikut beberapa kutipan yang aku suka.

“Tidak ada puisi hari ini. Tidak ada puisi kemarin.
Aku menghapus seluruh kata sebelum sempat menuliskannya.” 
(Tidak Ada New York Hari Ini, halaman 11)

“Kadang-kadang kau pikir, lebih mudah mencintai
Semua orang daripada melupakan satu orang. Jika
ada seseorang terlanjur menyentuh inti jantungmu,
mereka yang datang kemudian hanya akan
menemukan kemungkinan- kemungkinan.”
(Pukul 4 Pagi, halaman 13)

“Ketika ada yang bertanya tentang cinta, apakah
sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan
kata-kata atau cukup ketidaksempurnaan
kita?”
(Ketika Ada yang Bertanya tentang Cinta, halaman 17)

“Setiap kata yang kau ucapkan selalu berarti kapan. Tiap kata yang aku kecupkan melulu berarti akan.” (Bahasa Baru, halaman 42)

“Apa kabar hari ini? Lihat tanda tanya itu,
jurang antara kebodohan dan keinginanku
memilikimu sekali lagi.” (Batas, halaman 46)

“Ada saat kau menemukan cinta
adalah umbi-umbian di lemari pendingin.
mereka tiba-tiba bertunas meskipun sudah
lama lupa rupa dan aroma tanah.”
(Di Depan Lemari Pendingin, halaman 89)

“Jangan bertanya mengapa. Setiap orang 
memiliki satu jawaban yang menolak diberi
pertanyaaan.”
(Jangan Bertanya Kenapa, halaman 98)

Wuiiih, banyak juga ternyata yang aku suka. Hihi. Mengingat bahwa kumpulan puisi yang ditulis Aan Mansyur terinspirasi dari AADC? 2, maka tak heran kalau kebanyakan tentang kerinduan atau keresahan karena perpisahan gitu dah. Yang sudah nonton filmnya mungkin akan lebih memahami makna puisi-puisi tersebut.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungannya. ^_^
Dan mohon maaf untuk komentar yang menyertakan link akan dihapus.