Harvey Maxwell adalah
seorang busy broker yang bekerja sebagaimana sebuah jam bekerja. Ia melakukan pekerjaannya secepat yang ia bisa, tidak pernah
berhenti berfikir, dan selalu siap dengan pengambilan keputusan. Namun sayang, di
balik hebatnya ia dalam bekerja, tidak berbanding lurus dengan ingatan yang
dimiliki. Hal itu diketahui dari bawahannya, Pitcher, yang berkata, “Maxwell
was more forgetful every day.”
Tentu Pitcher memiliki
alasan dengan apa yang ia katakan. Kemarin, Maxwell memintanya mencari
sekertaris baru untuk menggantikan Miss Leslie, yang sudah bekerja sebagai
sekertaris selama satu tahun. Dan demi memenuhi permintaan Maxwell, hari ini
Pitcher memperkenalkan seorang wanita muda. Dan reaksi dari Maxwell sungguh di
luar dugaan.
Maxwell justru mengatakan
bahwa Miss Leslie akan bekerja selama yang ia inginkan. Kepada wanita muda, ia
mengatakan bahwa tidak ada pekerjaan di kantornya. Dan ia menambahkan pada
Pitcher agar tidak mengirimkan wanita lain untuk melihatnya.
Dari pengamatan Pitcher,
hari ini sekertaris Maxwell, yakni Miss Leslie, bertingkah tidak seperti
biasanya. Miss Leslie seperti tidak tahu apa yang harus dilakukan dan lebih
memilih untuk berada di dekat Maxwell daripada langsung pergi ke ruangannya.
Kepada Pitcher, Miss Leslie menanyakan perihal sekertaris baru. Selain itu, ia
menambahkan akan bekerja seperti biasanya sampai ada yang menggantikan
posisinya. “I will do the work as usual,” said the young lady, “until
someone comes to fill the place.”
Dari percakapan Miss
Leslie dan Pitcher di atas, sepertinya sudah mengisyaratkan sesuatu. Padahal, orang
yang meminta untuk mencari sekertaris baru, yaitu Maxwell, sudah lupa dengan
ucapannya.
Saat tiba makan malam,
Maxwell mencium aroma bunga melewati jendela. Ternyata, aroma itu datang dari
ruangannya Miss Leslie. Maxwell pergi ke ruangan di mana aroma itu berasal.
Dengan tangan yang masih penuh berkas-berkas, Maxwell mengutarakan keinginannya
untuk melamar Miss Leslie.
Bagaimana jawaban Miss
Leslie? Apakah ia menerima atau menolak untuk menjadi istri Maxwell? Atau
justru jawaban tak tertuga yang ia berikan? Aku sarankan, berhenti membacanya
di sini jika kalian tidak menginginkan spoiler.
=================== S P O
I L E R ====================
Ending
Awalnya, Miss Leslie tampak
kaget dengan lamaran Maxwell. Kejadian selanjutnya, ia justru menangis. Dalam
tangisnya, Miss Leslie tersenyum, sambil mendekati Maxwell. Dan inilah jawaban
tak terduga yang ia berikan, “I know now, it’s this business. It has put
everything else out of your head. I was afraid at first. Don’t you remember,
Harvey? We were married last evening at eight, in the little church arounf the
corner.”
Komentar
Betapa Maxwell mengidap
pelupa akut dalam cerita The Romance of a Busy Broker ini. Pada pagi
harinya, ia datang bersama Miss Leslie sekertaris yang kemarin baru menjadi
istrinya. Sedangkan di waktu malam, Maxwell mengutarakan cinta dan keinginan
untuk menikah pada istrinya sendiri.
Ehm, kalau seorang Maxwell
benar-benar ada di dunia nyata *gila kerja sampai lupa dengan istri yang bahkan
baru kemarin dinikahinya*, tak terbayang bagaimana perasaan wanita malang
tersebut.
Link cerita The Romanceof a Busy Broker.


No comments:
Post a Comment
Terima Kasih atas kunjungannya. ^_^
Dan mohon maaf untuk komentar yang menyertakan link akan dihapus.